AMBON, KOMPAS.com — Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Gamawan Fauzi melantik Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku terpilih, Said Assagaf-Zeth Sahuburua, di Ruang Paripurna DPRD Maluku, Senin (10/3/2014). Proses pelantikan berlangsung dalam sidang paripurna istimewa yang dihadiri hampir seluruh pimpinan dan anggota DPRD Maluku
Berdasarkan pantauan Kompas.com,
proses pelantikan Gubernur Maluku ini dihadiri oleh sejumlah undangan,
seperti Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Irman Gusman, Ketua DPP
Partai Golkar Aburizal Bakrie, mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD)
Jenderal TNI (Purn) George Toisuta, dan sejumlah anggota DPR asal daerah
pemilihan Maluku. Hadir pula Gubernur Sulawesi Utara Sinyo Hadi
Sarungdajang dan Gubernur Sulawesi Selatan M Yasin Limpo.
Dalam sambutannya, Gamawan mengatakan, proses pelantikan gubernur terpilih Maluku harus dijadikan sebagai momentum untuk membangun Maluku ke depan dengan lebih baik. Menurut dia, setelah dilantik, perbedaan-perbedaan pemikiran dan pendapat yang terjadi selama proses pilkada berlangsung harus segera diakhiri.
“Perbedaan dalam pilkada harus diakhiri untuk membangun Maluku ke depan yang lebih baik. Semua elemen harus bersatu dan pelantikan kali ini harus dijadikan momentum untuk memajukan Maluku ke depan,” ungkapnya.
Gamawan mengakui proses Pilkada Maluku telah menyita waktu yang panjang dan proses yang berbelit-belit melalui proses hukum hingga sampai Mahkamah Konstitusi (MK).
“Hampir 10 bulan proses Pilkada Maluku berlangsung, itu waktu yang sangat lama dan melelahkan dan saat ini semuanya telah berakhir,” ujarnya.
Ratusan aparat gabungan TNI Polri disiagakan di Gedung DPRD Maluku untuk mengamankan proses pelantikan agar tetap berjalan aman dan lancar. Proses pengamanan berlangsung ketat. Setiap undangan yang akan masuk ke dalam Gedung DPRD harus melewati metal detector.
Sebelumnya, Said Assagaf-Zeth Sahuburua dilantik sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku berdasarkan Surat Keputusan Presiden Nomor 13/P tahun 2014 tertanggal 26 Februari 2014.
Dalam sambutannya, Gamawan mengatakan, proses pelantikan gubernur terpilih Maluku harus dijadikan sebagai momentum untuk membangun Maluku ke depan dengan lebih baik. Menurut dia, setelah dilantik, perbedaan-perbedaan pemikiran dan pendapat yang terjadi selama proses pilkada berlangsung harus segera diakhiri.
“Perbedaan dalam pilkada harus diakhiri untuk membangun Maluku ke depan yang lebih baik. Semua elemen harus bersatu dan pelantikan kali ini harus dijadikan momentum untuk memajukan Maluku ke depan,” ungkapnya.
Gamawan mengakui proses Pilkada Maluku telah menyita waktu yang panjang dan proses yang berbelit-belit melalui proses hukum hingga sampai Mahkamah Konstitusi (MK).
“Hampir 10 bulan proses Pilkada Maluku berlangsung, itu waktu yang sangat lama dan melelahkan dan saat ini semuanya telah berakhir,” ujarnya.
Ratusan aparat gabungan TNI Polri disiagakan di Gedung DPRD Maluku untuk mengamankan proses pelantikan agar tetap berjalan aman dan lancar. Proses pengamanan berlangsung ketat. Setiap undangan yang akan masuk ke dalam Gedung DPRD harus melewati metal detector.
Sebelumnya, Said Assagaf-Zeth Sahuburua dilantik sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku berdasarkan Surat Keputusan Presiden Nomor 13/P tahun 2014 tertanggal 26 Februari 2014.
Senin, 10 Maret 2014 14:28 WIB
KOMPAS.com/Rahmat Rahman Patty
Menteri
Dalam Negeri, Gamawan Fauzi saat melantik Gubernur dan Wakil Gubernur
Maluku, Said Assagaf dan Zeth Sahuburua, di ruang sidang Paripurna DPRD
Maluku, Senin (10/3/2014).
TRIBUNNEWS.COM, AMBON
- Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Gamawan Fauzi mengungkapkan, 95
persen pasangan kepala daerah di Indonesia tidak akur dalam menjalankan
tugas.
Hal ini, disampaikan Gamawan saat memberikan sambutan pada acara pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku terpilih Said Assagaf dan Zeth Sahuburua di Gedung DPRD Provinsi Maluku, Senin (10/3/2014).
"Sebanyak 95 persen pasangan kepala daerah di Indonesia pecah kongsi dan tidak akur," kata Gamawan.
Menurut Gamawan, hubungan pasangan kepala daerah tidak lagi sejalan biasanya karena adanya benturan kepentingan.
Biasanya, lanjut Gamawan, hal itu terjadi setelah dilantik menjadi kepala daerah dan wakil kepala daerah.
"Banyak kepala daerah yang baru dilantik 6 bulan kemudian sudah tidak lagi akur," ujar Gamawan.
Meski realitas menunjukkan banyak pasangan kepala daerah di Indonesia yang tidak harmonis, dia meyakini di Maluku hal itu dapat dihindari.
"Saya kira di Maluku tidak akan seperti di daerah lainnya. Saya berharap, gubernur dan wakil gubernur yang baru dilantik bisa kompak hinga akhir masa jabatan nanti," ungkapnya.
Dalam kesempatan itu, Gamawan juga mengapresiasi seluruh pimpinan daerah di Maluku yang bersedia menghadiri pelantikan tersebut.
Dia berharap, Bupati dan Wali Kota di Maluku dapat bekerjasama dengan Gubernur Maluku dalam menyukseskan sejumlah program pembangunan daerah nanti.
"Di sini saya juga mendengar seluruh kepala daerah ikut hadir di pelantikan ini kalau di daerah lainnya biasanya saat pelantikan banyak kepala daerah yang tidak hadir," bebernya.
Hal ini, disampaikan Gamawan saat memberikan sambutan pada acara pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku terpilih Said Assagaf dan Zeth Sahuburua di Gedung DPRD Provinsi Maluku, Senin (10/3/2014).
"Sebanyak 95 persen pasangan kepala daerah di Indonesia pecah kongsi dan tidak akur," kata Gamawan.
Menurut Gamawan, hubungan pasangan kepala daerah tidak lagi sejalan biasanya karena adanya benturan kepentingan.
Biasanya, lanjut Gamawan, hal itu terjadi setelah dilantik menjadi kepala daerah dan wakil kepala daerah.
"Banyak kepala daerah yang baru dilantik 6 bulan kemudian sudah tidak lagi akur," ujar Gamawan.
Meski realitas menunjukkan banyak pasangan kepala daerah di Indonesia yang tidak harmonis, dia meyakini di Maluku hal itu dapat dihindari.
"Saya kira di Maluku tidak akan seperti di daerah lainnya. Saya berharap, gubernur dan wakil gubernur yang baru dilantik bisa kompak hinga akhir masa jabatan nanti," ungkapnya.
Dalam kesempatan itu, Gamawan juga mengapresiasi seluruh pimpinan daerah di Maluku yang bersedia menghadiri pelantikan tersebut.
Dia berharap, Bupati dan Wali Kota di Maluku dapat bekerjasama dengan Gubernur Maluku dalam menyukseskan sejumlah program pembangunan daerah nanti.
"Di sini saya juga mendengar seluruh kepala daerah ikut hadir di pelantikan ini kalau di daerah lainnya biasanya saat pelantikan banyak kepala daerah yang tidak hadir," bebernya.
MENDAGRI LANTIK GUBERNUR MALUKU
Mendagri
Gamawan Fauzi (kiri) melantik pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur
Maluku periode 2014-2019, Said Assagaff-Zeth Sahuburua di DPRD Provinsi
Maluku, Ambon, Senin (10/3). Said Assagaff sebelumnya Wakil Gubernur
Maluku periode 2008-2013 sementara Zeth Sahuburua sebelumnya Ketua DPD
Partai Golkar Maluku. Pasangan tersebut memenangkan Pilkada Maluku yang
berlangsung 14 Desember 2013 lalu. ANTARAFOTO/Izaac Mulyawan/Asf/pd/14.
Mendagri Lantik Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku
Senin, 10 Maret 2014 | 10:59 AM
Pelantikan Gubernur-Wakil Gubernur Maluku |
Sidang dipimpin oleh Ketua DPRD Provinsi Maluku Fatani Sohilauw, S.Pi. M.Si, dan pejabat negara yang sempat hadir dalam acara pelantikan dimaksud adalah Ketua DPP Partai Golkar Aburisal Bakri, para anggota DPR RI Dapil Maluku, para anggota DPD RI Dapil Maluku dan sejumlah undangan lainnya.
Sekretaris DPRD Maluku Drs. Michael Rumajak membacakan Keputusan Presiden RI Nomor 13/P 2014 Tanggal 26 Februari 2014 tentang pemberhentian dengan hormat DR. Saut Situmorang sebagai penjabat Gubernur Maluku dan mengesahkan Ir. Said Assagaff sebagai Gubernur Maluku masa bakti 2014-2019 dan DR. Zeth Sahuburua, SH. MH sebagai Wakil Gubernur Maluku.
Setelah itu acara pelantikan dan pengambilan sumpah janji jabatan Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku oleh Menteri Dalam Negeri RI Gumawan Fauzi atas nama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Sumpah dan janji Gubernur Maluku dilakukan secara agama Islam serta sumpah dan janji Wakil Gubernur Maluku dilakukan secara agama Kristen Protestan.
Dilanjutkan dengan penandatanganan sumpah janji jabatan Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku, pemasangan tanda pangkat jabatan serta penyerahan SK Pelantikan Presiden RI kepada Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku.
Setelah Mendagri melantik Ir. Said Assagaff dan DR. Zeth Sahuburua, SH. MH, dilanjutkan dengan penandatangan pakta integritas serta dan penandatanganan serah terima jabatan Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku, kemudian serah terima memori jabatan
News Feeds:
Pelantikan Gub dan Wagub Maluku periode 2014-2019 |
Oleh Administrator |
Senin, 10 Maret 2014 03:22 |
Ambon, Maluku Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi secara resmi melantik Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih Provinsi Maluku periode 2014-2019. Dalam rapat Paripurna Istimewa DPRD Provinsi Maluku hari ini tanggal 10 Maret 2014 bertempat di Gedung DPRD Provinsi Maluku, pelantikan Said Assagaff sebagai Gubernur Provinsi Maluku dan Zeth Sahuburua sebagai Wakil Gubernur berlangsung secara khidmat dan tertib. (datin/Ren) |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar