Senin, 17 Februari 2014

pelantikan gubernur pakde karwo dan gus ipul

Soekarwo dan Saifullah Resmi Dilantik Mendagri


Pakde saifullah 432x288 Soekarwo dan Saifullah Resmi Dilantik MendagriSurabaya – Dr H Soekarwo dan Drs H Saifullah Yusuf, Rabu (12/4) resmi menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur Periode 2014-2019. Pakde dan Gus Ipul resmi dilantik oleh Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi melalui  Paripurna Istimewa di Gedung DPRD Propinsi Jawa Timur Jl.Indragiri Surabaya.
Gamawan Fauzi mengucapkan selamat atas pelantikan Soekarwo dan Saifullah Yusuf sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Jatim Periode 2014-2019. “Saya ucapkan juga terima kasih kepada KPU Jawa Timur, Muspida Jatim, dan masyarakat yang telah menjaga kondisi Jatim menjadi kondusif, sehingga Pemilukada Jatim dapat berjalan satu putaran,” ujarnya.
Gamawan juga berpesan kepada gubernur dan wagub terpilih agar tetap memberikan pelayanan kepada masyarakat di Jatim. “Seorang pemimpin yang berhasil dan sukses adalah pemimpin mampu mengayomi dan memberikan pelayanan kepada masyarakat,” tegasnya.
Selain itu, gubernur dan wagub terpilih agar tetap menjaga prestasi-prestasi yang didapatnya seperti pengelolaan keuangan atau anggaran harus dipertahankan. Gamawan berpesan, pengelolaan keuangan harus bisa dilakukan lebih transparan lagi. “Saya minta pengelolaan dan keuangan yang bagus ini untuk dipertahankan,” ujarnya.
Pihaknya juga berharap Soekarwo dan Saifullah Yusuf bisa tetap menjaga harmonisasi diantara keduanya. “Hubungan dengan bupati/walikota juga harus dijaga karena di era otonomi daerah, kewenangan terbesar mencapai 76 persen berada di kabupaten/kota,” kata Gamawan.
Menurutnya, memimpin Jawa Timur, bukanlah semudah membalikkan telapak tangan, apalagi jumlah penduduk di Jawa Timur adalah yang terbesar kedua setelah Jawa Barat. Artinya, Jawa Timur memiliki jumlah penduduk 10 kali dari penduduk Singapura, bahkan rakyat Jawa Timur juga lebih banyak ketimbang Malaysia.

Pasangan Soekarwo-Saifullah Yusuf dilantik jadi gubernur dan wakil gubernur Jawa Timur

Fotografer : Ali Masduki

Photo 2 of 5
Pasangan Gubernur dan Wagub Jawa Timur terpilih, Soekarwo dan Saifullah Yusuf saat dilantik oleh Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi, di Gedung Negara Grahadi Jatim, Surabaya, Rabu (12/02/2014). Dalam pidato pertamanya,Karsa jilid II berjanji…
Rabu, 12 Februari 2014 - 18:16 WIB
Pasangan Gubernur dan Wagub Jawa Timur terpilih, Soekarwo (dua kiri) dan Saifullah Yusuf (dua kanan) didampingi istri menyapa warga masyarakat saat menyampaikan pidato  politik pertamanya usai dilantik, di Gedung Negara Grahadi Jatim, Surabaya, Rabu (12/02/2014). Karsa jilid II berjanji akan mengurangi pengangguran dengan meningkatkan kualitas pendidikan kejuruan, bantuan kelompok petani dan nelayan, penguasaan produk pangan dari Jatim untuk Indonesia.

KarSa Dilantik, Warga Madiun Cukur Gundul  

KarSa Dilantik, Warga Madiun Cukur Gundul  
Menteri Dalam Negeri, Gamawan Fauzi menyalami Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur terpilih, Soekarwo dan Saifullah Yusuf seusai sumpah jabatan Pelantikan Gubernur dan Wagub Jatim di Gedung DPRD Propinsi Jatim, Surabaya, Rabu (12/2). TEMPO/Fully Syafi
TEMPO.CO, Madiun - Pelantikan Soekarwo dan Saifullah Yusuf (KarSa) sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur periode 2014-2019 ditanggapi gembira oleh warga Dusun Panggih, Desa Palur, Kecamatan Kebonsari, Kabupaten Madiun. Bahkan sebagian warga di kampung halaman Soekarwo itu rela membotaki kepala mereka. “Aksi ini berlangsung secara spontan,” kata Sakib, 57 tahun, salah seorang yang dicukur gundul, Rabu siang, 12 Februari 2014.

Siang tadi tidak kurang dari sepuluh pria nongkrong di warung kopi milik Sakib. Saat itu mereka berbincang berbagai hal yang salah satunya tentang pertanian. Saat sedang asyik ngobrol, salah seorang di antara mereka menyampaikan informasi tentang pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur. Ternyata hal itu cukup menyita perhatian sejumlah warga.

Pembicaraan akhirnya beralih ke tema pelantikan KarSa yang berlangsung di gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Jawa Timur. Warga sepakat melakukan aksi cukur gundul.

Kemudian pemilik warung kopi mengambil gunting dan silet dari salah satu almari. Sedangkan tiga warga yang rela kepalanya diplontos berjalan menuju teras rumah yang berjarak sekitar 200 meter dari kediaman Soekarwo saat masih kecil.

Mereka duduk di bangku berbahan bambu atau lincak yang panjangnya sekitar 1,5 meter di tempat itu. Pemotongan rambut pun dilakukan oleh warga yang lain. Beberapa menit kemudian, kepala ketiga pria itu bersih dari rambut. “Dengan cukur gundul ini kami berharap agar pemerintahan yang dipimpin Pakde (sapaan akrab Soekarwo) bisa lebih maju,” ujar Katimun, 32 tahun, warga lain yang rela kepalanya diplontos.

Katimun berharap pemerintahan KarSa memberikan kesejahteraan rakyat Jawa Timur. Menurut dia, kemajuan suatu pemerintahan adalah adanya pemerataan pembangunan dalam segala bidang. Khusus untuk pertanian, warga berharap kebutuhan pupuk tercukupi. Menurut dia, selama ini bahan penyubur tanaman itu sering kali sulit dicari para petani.

Ditanya alasannya rela dicukur gundul, Katimun mengatakan agar kepemimpinan KarSa dijauhkan dari marabahaya. “Cukur gundul merupakan suatu simbol melepas kesialan. Semoga Pakde juga bisa lebih baik memimpin Jawa Timur,” tutur Katimun diamini sejumlah warga yang berada di teras rumah sekaligus warung kopi milik Sakib tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar