Oleh Admin | 13-02-14 08:19:42
12 februari 2014 gubernur dan wagub beserta istri setelah pelantikan gubernur dan wagub di grahadi
Gubernur Jatim Dr. H. Soekarwo yang akrab disapa Pakde Karwo menyebut demokrasi yang berkembang di Jatim cukup dewasa dan anggun. ``Demokrasi dikatakan seperti itu karena selama Pemilihan Gubernur (Pilgub) tidak terjadi masalah sehingga membuat proses demokrasi berjalan lancar,`` ungkapnya saat berorasi dihadapan masyarakat yang menunggu proses pelantikan Gubernur dan Wagub Jatim terpilih periode 2014-2019 di halaman Grahadi, Surabaya, Rabu(12/2).
Ia mengatakan, sekitar 71 ribu saksi saat Pemilu tidak ada yang mengajukan keberatan, dan semuanya mengakui kemenangan Pilgub menjadi salah satu pertunjukan demokrasi. ``Itu membuktikan bahwa demokrasi di Jatim berlangsung sebagaimana mestinya. Penyelenggaraan demokrasi seperti ini menjadi pelajaran yang luar biasa dimana kerukunan bisa tercipta dengan baik. Itu yang membuat demokrasi di jatim berkembang dengan anggun dan dewasa. Semua menerima keputusan, karena sudah sesuai dengan peraturan perundang-undangan,`` jelasnya.
Menurutnya, bukan hanya demokrasi yang dewasa dan anggun, tetapi juga konsep musyawarah mufakat telah terbangun sesuai dengan kebudayaan bangsa Indonesia. Hal tersebut yang harus dijaga terus dan dikembangkan.
Pakde Karwo menjelaskan, demokrasi yang berjalan sesuai jalurnya jangan sampai tecampuri oleh hal-hal yang bersifat merusak. Jangan sampai kepentingan yang baik dikalahkan oleh pemikiran orang banyak, akan tetapi tidak baik tujuannya, sehingga pemikiran yang baik menjadi kalah karena desakan orang banyak. `` Pemikiran yang baik tidak harus diukur oleh banyaknya orang yang berpendapat, akan tetapi harus keluar melalui hati dan pikiran,`` ucapnya.
Dalam orasinya, Pakde Karwo juga menjanjikan akan memperbanyak sekolah kejuruan bahkan sudah ada sekitar 1.500 SMK tersebar di Jatim. Tujuannya agar bisa menciptakan tenaga kerja yang terampil dan siap pakai dalam dunia usaha. ``Dengan memiliki SDM yang terampil, maka tenaga kerja dari Jatim dilindungi hukum di luar negeri. Karena hanya tenaga kerja yang terampil yang dilindungi hukum,`` ujarnya.
Di bidang pendidikan, Pakde Karwo menerapkan wajib belajar 12 tahun yang ujungnya tetap pada sekolah kejuruan. Dengan semakin banyak tenaga terampil, Jatim menjadi yang pertama membangun konsep untuk Indonesia. Langkah itu dimulai oleh Jatim dan tenaga kerja menjadi petarung yang hebat, dan ingin berperan di pasar dalam negeri.
Saat ini Jatim menguasai 31 persen pasar dalam negeri dan diharapkan pada tahun 2017 bisa menguasai 50 persen pasar Indonesia. Salah satu cara agar pasar Jatim dan Indonesia menjadi kuat, harus meningkatkan rasa nasionalisme dengan mencintai produk dalam negeri. Namun demikian ia mengakui, kendala yang dihadapi adalah banyaknya barang impor masuk ke negara kita. `` Apabila impor dibatasi, bukan tidak mungkin ekonomi kita akan kuat. Nasionalisme dan pertumbuhan ekonomi menjadi kunci agar negara kita menjadi maju,`` imbuhnya.
Ke depan, apabila ekonomi berkembang sesuai dengan program yang ditetapkan, bukan tidak mungkin pada tahun 2019 pendapatan perkapitan masyarakat Jatim bisa mencapai 6.000 -7.000 dollar AS. Jika hal itu terwujud, maka akan tercipta masyarakat kelas menengah atas baru di Jatim. `` salah satu syaratnya adalah membenahi sistem transportasi dan infrastruktur, juga dibekali akhlak yang bagus,`` pintanya.
Diakhir orasinya Pakde Karwo menegaskan, tidak ada gunanya demokrasi dibangun apabila tidak tercipta masyarakat yang sejahtera, damai dan berbudaya. Ia mengharapkan agar Gubernur dan Wagub terpilih agar selalu ditemani dan dikritik kinerjanya melalui ruang publik. (humasjatim/sutanto/tra)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar